Puskesmas: Mengenal Abses Hati, Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Abses hati adalah kondisi serius yang ditandai dengan terbentuknya kantung berisi nanah di dalam organ hati. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, atau jamur. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, memberikan penjelasan lengkap mengenai penyakit abses hati agar masyarakat lebih waspada.

Penyebab Abses Hati:

  • Infeksi Bakteri (Abses Hati Piogenik):
    • Infeksi bakteri dapat menyebar ke hati melalui aliran darah dari bagian tubuh lain, seperti usus buntu atau infeksi saluran empedu.
    • Bakteri yang sering terlibat adalah Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae.
  • Infeksi Parasit (Abses Hati Amebik):
    • Parasit Entamoeba histolytica dapat menyebabkan abses hati amebik.
    • Infeksi ini biasanya terjadi setelah parasit masuk ke dalam usus dan menyebar ke hati melalui aliran darah.
  • Infeksi Jamur:
    • Dalam kasus yang jarang terjadi, jamur seperti Candida juga dapat menyebabkan abses hati.
  • Cedera pada Hati:
    • Prosedur pembedahan, diagnostik, atau trauma pada hati.

Gejala Abses Hati:

  • Demam tinggi dan menggigil.
  • Nyeri perut bagian kanan atas.
  • Mual dan muntah.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Kelelahan dan kelemahan.
  • Keringat berlebih.
  • Kulit dan mata menguning (jaundice).
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Diagnosis Abses Hati:

  • Pemeriksaan Fisik:
    • Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kondisi hati dan gejala yang dialami pasien.
  • Pemeriksaan Darah:
    • Pemeriksaan darah dapat membantu mendeteksi adanya infeksi dan menilai fungsi hati.
  • Pencitraan:
    • USG, CT scan, atau MRI dapat digunakan untuk melihat gambaran hati dan mendeteksi adanya abses.
  • Aspirasi atau Biopsi:
    • Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu mengambil sampel nanah atau jaringan hati untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penanganan Abses Hati di Puskesmas dan Rujukan:

  • Pemberian Antibiotik:
    • Antibiotik adalah pengobatan utama untuk abses hati akibat infeksi bakteri.
    • Untuk abses hati amebik, diberikan obat anti-parasit.
  • Drainase Abses:
    • Jika abses berukuran besar, dokter mungkin perlu melakukan drainase untuk mengeluarkan nanah.
    • Drainase dapat dilakukan dengan jarum atau kateter.
  • Rujukan ke Rumah Sakit:
    • Puskesmas akan merujuk pasien dengan abses hati ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut, terutama jika kondisi pasien parah atau memerlukan tindakan bedah.

Dengan pemahaman yang baik tentang abses hati, kita dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.