Merokok bukan hanya kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan secara umum, tetapi juga merupakan pemicu utama berbagai jenis kanker. Hubungan antara merokok dan peningkatan risiko kanker telah terbukti secara ilmiah melalui berbagai penelitian selama bertahun-tahun. Memahami bagaimana merokok dapat memicu kanker adalah langkah penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong upaya pencegahan.
Zat-zat kimia berbahaya dalam rokok adalah dalang utama di balik peningkatan risiko kanker. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dan setidaknya 70 di antaranya diketahui bersifat karsinogenik, artinya dapat menyebabkan kanker. Ketika seseorang merokok, zat-zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dan menyebar ke seluruh aliran darah, merusak sel-sel tubuh dan mengganggu mekanisme perbaikan DNA.
Salah satu jenis kanker yang paling kuat kaitannya dengan adalah kanker paru-paru. Lebih dari 80% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh kebiasaan merokok. Semakin lama dan semakin banyak seseorang merokok, semakin tinggi pula risiko terkena kanker paru-paru. Namun, merokok tidak hanya terbatas pada kanker paru-paru. Kebiasaan ini juga meningkatkan risiko berbagai jenis kanker lainnya, termasuk kanker mulut, tenggorokan, laring (pita suara), esofagus (kerongkongan), kandung kemih, pankreas, ginjal, hati, perut, usus besar dan rektum, serta leukemia myeloid akut.
Bagaimana sebenarnya dapat memicu kanker? Prosesnya melibatkan kerusakan DNA sel akibat paparan zat karsinogenik dalam asap rokok. Kerusakan DNA ini dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan tumor ganas, yang merupakan ciri khas kanker. Selain itu, zat-zat kimia dalam rokok juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi kurang efektif dalam melawan sel-sel kanker yang mulai berkembang.
Tidak hanya perokok aktif yang berisiko. Paparan asap rokok orang lain atau perokok pasif juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker, terutama kanker paru-paru pada anak-anak dan orang dewasa yang tidak. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan bebas asap rokok sangat penting untuk melindungi kesehatan seluruh masyarakat.
Berhenti merokok adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko terkena kanker dan berbagai penyakit berbahaya lainnya. Manfaat berhenti merokok dapat dirasakan dalam waktu singkat, dan risiko terkena kanker akan terus menurun seiring berjalannya waktu.