Kemenkes Pastikan Vaksin Mpox Aman, Disetujui BPOM dan WHO

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menegaskan bahwa vaksin Mpox yang akan digunakan di Indonesia bukanlah vaksin eksperimental. Penegasan ini disampaikan untuk meluruskan informasi yang beredar di masyarakat mengenai status vaksin tersebut.

Vaksin Telah Mendapatkan Persetujuan

Kemenkes menyatakan bahwa vaksin Mpox telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Persetujuan ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut telah melalui serangkaian uji klinis dan terbukti aman serta efektif untuk digunakan.

“Vaksin yang akan digunakan di Indonesia telah mendapatkan persetujuan dari BPOM dan WHO. Artinya, vaksin ini bukan vaksin eksperimental,” ujar Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH.

Jenis Vaksin Mpox yang Digunakan

Saat ini, Indonesia menggunakan vaksin jenis Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). Vaksin ini merupakan vaksin turunan cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating.  

“Vaksin MVA-BN telah digunakan sejak 2023, setelah ditemukan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia,” jelas dr. Syahril.  

Keamanan dan Efektivitas Vaksin

Kemenkes memastikan bahwa keamanan dan efektivitas vaksin terus dipantau oleh BPOM dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI). Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin tersebut aman dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

“BPOM dengan Komnas KIPI yang independen terus memantau penggunaan vaksin ini untuk memastikan keamanan dan manfaatnya,” kata dr. Syahril.

Prioritas Pemberian Vaksin

Pemberian vaksin Mpox diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi tertular penyakit Mpox, seperti laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL).

“Vaksinasi Mpox bersifat pencegahan. Sedangkan, bagi pasien yang sudah terinfeksi akan diberikan pengobatan yang sesuai,” ujar dr. Syahril.

Himbauan Kepada Masyarakat

Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak benar mengenai vaksin. Masyarakat diharapkan untuk mendapatkan informasi yang benar dari sumber-sumber yang terpercaya, seperti Kemenkes, BPOM, dan WHO.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan dan efektivitas vaksin. Vaksin ini telah melalui serangkaian uji klinis dan terbukti aman serta efektif,” tegas dr. Syahril.