Seringkali, fungsi ginjal ditekankan pada kemampuannya untuk menyaring limbah dari darah. Namun, ada aspek lain yang sama pentingnya dalam cara kerja ginjal yang efisien: kemampuannya untuk mereabsorpsi nutrisi penting. Setelah darah disaring, ginjal tidak serta merta membuang semua yang keluar. Sebaliknya, ia dengan cermat mengambil kembali zat-zat yang dibutuhkan tubuh seperti glukosa, asam amino, dan sebagian besar air, memastikan bahwa nutrisi vital ini tidak hilang percuma melalui urine.
Proses reabsorpsi ini terjadi di dalam nefron, unit fungsional ginjal, tepat setelah tahap penyaringan awal (filtrasi glomerular). Ketika darah disaring di glomerulus, sejumlah besar cairan yang disebut filtrat glomerular terbentuk. Filtrat ini mengandung air, limbah, dan juga molekul-molekul kecil yang berguna bagi tubuh seperti glukosa, asam amino, vitamin, dan elektrolit. Jika semua zat ini dibuang begitu saja, tubuh akan cepat mengalami kekurangan nutrisi dan dehidrasi.
Ginjal, melalui tubulus renalis (bagian dari nefron), menjalankan tugas “pemilahan” yang sangat cermat ini:
- Glukosa: Hampir 100% glukosa yang terfiltrasi akan direabsorpsi kembali ke dalam darah di tubulus proksimal. Ini penting karena glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Hanya jika kadar glukosa dalam darah sangat tinggi (seperti pada penderita diabetes yang tidak terkontrol), kapasitas reabsorpsi ginjal akan terlampaui, dan glukosa akan mulai muncul dalam urine.
- Asam Amino: Sama seperti glukosa, sebagian besar asam amino yang terfiltrasi juga direabsorpsi secara aktif di tubulus proksimal. Asam amino adalah blok bangunan protein, esensial untuk perbaikan jaringan, pertumbuhan, dan berbagai fungsi tubuh lainnya.
- Air: Sebagian besar air yang terfiltrasi (sekitar 99%) direabsorpsi kembali ke dalam tubuh. Proses ini terjadi di berbagai segmen tubulus ginjal, terutama di tubulus proksimal, lengkung Henle, dan duktus kolektivus. Reabsorpsi air diatur ketat oleh hormon antidiuretik (ADH) untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
- Elektrolit dan Vitamin: Berbagai elektrolit seperti natrium, kalium, klorida, serta beberapa vitamin, juga direabsorpsi dalam jumlah yang bervariasi sesuai kebutuhan tubuh.
Proses reabsorpsi ini dilakukan melalui mekanisme transpor aktif dan pasif, memastikan bahwa tubuh mempertahankan semua yang dibutuhkannya. Ini adalah contoh luar biasa dari efisiensi tubuh manusia. Tanpa kemampuan reabsorpsi ginjal, kita akan terus-menerus buang air kecil dalam volume yang sangat besar dan kehilangan nutrisi esensial dengan cepat. Dengan demikian, ginjal tidak hanya membuang yang buruk, tetapi juga menyelamatkan yang baik, menjadikannya organ yang tak tergantikan dalam menjaga homeostasis tubuh.
