Mengapa Anda Selalu Lelah?: Kenali Tanda dan Dampak Kurang Tidur Terhadap Kesehatan Fisik

Sering merasa lelah meskipun sudah beristirahat? Kelelahan yang terus-menerus bisa jadi merupakan tanda dari dampak kurang tidur yang sering disepelekan. Di era serba cepat ini, tidur seringkali dianggap sebagai kemewahan, padahal ia adalah kebutuhan dasar yang krusial untuk menjaga fungsi fisik dan mental. Memahami tanda-tanda dan konsekuensi dari tidur yang tidak cukup sangat penting untuk mengembalikan kualitas hidup dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.

Kekurangan tidur tidak hanya membuat Anda menguap sepanjang hari. Dampak kurang tidur juga bisa berwujud pada menurunnya fungsi kognitif, seperti sulit berkonsentrasi, memori yang melemah, dan sulit mengambil keputusan. Sebuah studi yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 15 November 2025 menyebutkan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko 40% lebih tinggi untuk mengalami penurunan produktivitas di tempat kerja. Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi suasana hati, membuat seseorang menjadi lebih mudah marah, cemas, atau depresi.

Pada skala yang lebih serius, dampak kurang tidur bisa memicu berbagai penyakit kronis. Kurang tidur kronis telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Hal ini karena tidur berperan penting dalam mengatur hormon yang mengendalikan nafsu makan dan metabolisme. Ketika Anda kurang tidur, hormon ghrelin (hormon pemicu lapar) akan meningkat, sementara hormon leptin (hormon pengendali rasa kenyang) akan menurun, mendorong Anda untuk makan lebih banyak dan berpotensi menambah berat badan. Menurut Dr. Agus Pratama, seorang spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Internasional Bintang, “Tidur yang cukup adalah bagian dari resep hidup sehat yang sering terlupakan.”

Pihak Kepolisian Republik Indonesia juga mengampanyekan pentingnya tidur yang cukup, terutama untuk profesi yang menuntut kewaspadaan tinggi. Kompol Budi Santoso, dari Unit Humas Polda, dalam acara sosialisasi keselamatan berkendara pada 18 November 2025, menekankan bahwa dampak kurang tidur bisa sangat fatal di jalan raya. “Banyak kecelakaan lalu lintas terjadi karena pengemudi mengantuk. Tidur yang cukup sebelum mengemudi adalah kewajiban untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain,” tegas Kompol Budi.

Dengan memahami bahwa kelelahan adalah sinyal tubuh yang harus didengarkan, kita bisa mulai memperbaiki pola hidup. Prioritaskan tidur, ciptakan lingkungan kamar yang nyaman, dan batasi penggunaan gawai sebelum tidur. Menginvestasikan waktu untuk tidur yang cukup adalah salah satu investasi terbaik untuk kesehatan, karena ia adalah fondasi dari tubuh yang prima dan pikiran yang jernih.