Eksim: Beda Manifestasi pada Kulit Dewasa dan Anak

Eksim, atau dermatitis atopik, adalah kondisi peradangan kulit kronis yang menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan kulit kering. Meskipun dapat menyerang segala usia, manifestasi eksim pada kulit dewasa dan anak menunjukkan beberapa perbedaan karakteristik. Memahami perbedaan ini penting untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai dengan kelompok usia. Kenali perbedaannya agar penanganan optimal.

Pada anak-anak, terutama bayi dan balita, eksim sering muncul di area wajah, terutama pipi, dahi, dan kulit kepala. Selain itu, ruam juga umum ditemukan di area lipatan kulit seperti siku, lutut, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Kulit yang terkena eksim pada anak cenderung tampak merah, berair, dan mengeluarkan cairan, terutama jika digaruk. Rasa gatal yang hebat seringkali mengganggu tidur dan aktivitas anak.

Seiring bertambahnya usia, manifestasi eksim pada kulit dewasa cenderung berbeda. Ruam pada orang dewasa seringkali lebih kering, menebal, dan bersisik. Lokasi eksim juga berbeda, lebih sering muncul di area lipatan seperti belakang lutut, siku bagian dalam, leher bagian samping, dan pergelangan tangan. Eksim pada dewasa juga dapat muncul di sekitar mata, menyebabkan kulit menebal dan menghitam. Rasa gatal tetap menjadi keluhan utama.

Perbedaan lain terletak pada pola penyebaran eksim. Pada anak-anak, eksim cenderung menyebar lebih luas dan melibatkan banyak area tubuh. Sementara pada orang dewasa, eksim mungkin lebih terlokalisasi pada area-area tertentu. Selain itu, kulit dewasa yang mengalami eksim kronis dapat menunjukkan likenifikasi, yaitu penebalan kulit akibat garukan berulang dalam jangka waktu yang lama. Perubahan warna kulit juga lebih sering terjadi pada eksim dewasa.

Meskipun terdapat perbedaan dalam manifestasi, ada juga persamaan gejala eksim pada anak dan dewasa. Rasa gatal yang intens adalah keluhan utama pada semua kelompok usia. Kulit kering dan meradang juga merupakan ciri khas eksim. Selain itu, eksim pada keduanya dapat memicu infeksi kulit sekunder akibat garukan. Riwayat keluarga dengan eksim, asma, atau alergi lain juga menjadi faktor risiko yang umum.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !